LINGGA PIKIRAN RAKYAT - Di kepulauan Tambelan, kisah sebuah pusaka bersejarah yang diberi nama Meriam Sri Penolak masih hidup dalam ingatan masyarakat setempat. Warisan penjajahan Portugis ini bukan hanya simbol perlawanan tetapi juga dikisahkan memiliki kekuatan gaib.
Meriam yang terbuat dari besi dengan panjang sekitar dua meter ini, menurut cerita, telah diisi kekuatan gaib oleh seorang pendekar Tambelan, Sri Pengolak. Berkat kekuatan tersebut, satu tembakan dari meriam ini konon mampu menenggelamkan kapal lanun besar.
Meriam Sri Penolak tidak hanya peninggalan sejarah, tetapi juga menjadi bagian dari mitos dan kepercayaan masyarakat Tambelan.
Baca Juga: Pesona Tersembunyi Bintan Agro Beach Resort & Spa: Surga di Pulau Bintan
Lebih unik lagi, meriam ini dikenal tidak dapat dipindahkan. Menurut cerita yang beredar, setiap kali meriam dipindah, ia akan kembali ke tempat semula dengan cara yang misterius. Beberapa tokoh legendaris seperti Datuk Campe, Tuk Amat, dan Tuk Jalal, hingga yang terakhir Tuk Lahir, konon mampu mengangkat meriam ini hanya dengan satu tangan.
Dalam beberapa momen penting sejarah Indonesia, seperti saat Jepang menyerah kalah pada tentara sekutu dan saat wafatnya Presiden Soekarno, meriam ini dikisahkan menembak tanpa dioperasikan manusia.
Hal serupa terjadi pada tahun 1998, ketika sebuah kapal motor yang membawa masyarakat Tambelan karam, meriam Sri Penolak dikatakan berbunyi sendiri.
Baca Juga: Menelusuri Jejak Sejarah dan Legenda: Asal Mula Nama Kabupaten Karimun
Hingga hari ini, masyarakat Tambelan mempercayai Meriam Sri Penolak sebagai penjaga yang setia atas masyarakat dan pulau mereka. Bagi masyarakat,, meriam ini adalah pelindung, simbol perjuangan dan keramat.