LINGGA PIKIRAN RAKYAT - Warga RT 06/RW 01 Perumnas Griya Sagulung Permai, Kota Batam, resah dengan aktivitas clearing lahan atau pematangan lahan milik developer Perumahan Griya Sagulung Residence. Pasalnya, dampak pematangan lahan tersebut mengakibatkan banjir saat musim hujan tiba.
Banjir Semakin Parah
Menurut Firman, salah satu warga setempat, banjir di pemukiman mereka, khususnya di Blok F, sudah berlangsung cukup lama. Namun, sejak adanya aktivitas clearing lahan, banjir menjadi semakin parah hingga setinggi lebih dari lutut orang dewasa.
"Parahnya lagi, pihak developer menggunakan jalan Perumnas Griya Sagulung Permai sebagai akses keluar masuk kendaraan proyek, dan truk-truk bermuatan tanah dari lokasi proyek pun bebas keluar masuk melewati jalan Perumnas," jelas Firman.
Warga Kecewa dan Meminta Penghentian Proyek
Ketua RT 06/RW 01 Perumnas Griya Sagulung Permai, Samsu Barkah, mengaku sangat prihatin dengan kondisi banjir yang terjadi di pemukiman warga. Ia memperkirakan 40 unit rumah dari total 86 bangunan terendam banjir ketika musim hujan tiba.
Baca Juga: Hanafi Ekra Reses di Sungai Lumpur, Serap Aspirasi dan Usulan Masyarakat
Warga setempat mengaku kecewa dengan pihak developer Perumahan Griya Sagulung Residence karena melakukan pematangan lahan tanpa seizin mereka dan tanpa mediasi terlebih dahulu. Bahkan, Pos Security RT 06/RW 01 Perumnas Griya Sagulung Permai pun dirobohkan tanpa seizin warga atau RT/RW setempat.
"Warga meminta pihak developer menghentikan sementara waktu proyek pematangan lahan sebelum melakukan mediasi bersama warga. Kita mengetahui proyek tersebut dilengkapi legalitas, tetapi dampak lingkungan yang dihasilkan juga harus dipikirkan pihak developer," kata Samsu.