Network
LINGGA PIKIRAN RAKYAT - Yogyakarta, terkenal dengan kekayaan budayanya, menyimpan berbagai peninggalan sejarah yang memukau. Salah satu yang menarik untuk dikunjungi adalah Masjid Sela, sebuah masjid tua yang terletak di Kelurahan Panembahan, Kemantren Kraton.
Dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I, masjid ini menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Yogyakarta. Keunikan Masjid Sela terletak pada arsitekturnya yang terbuat dari batu di seluruh bagian bangunannya, termasuk atapnya. Hal ini menjadikannya berbeda dengan masjid-masjid lain di Yogyakarta yang umumnya menggunakan kayu.
Menurut Takmir Masjid Sela, Sunarwiyadi, pada awalnya masjid ini hanya diperuntukkan bagi para pangeran Keraton Yogyakarta untuk menunaikan ibadah shalat. Sedangkan masyarakat biasa saat itu beribadah di Masjid Gede Kauman.
Meskipun kini tidak lagi terikat strata sosial, Masjid Sela terbuka untuk semua kalangan. Masjid ini masih digunakan untuk beribadah, meskipun usianya telah melampaui dua abad.
Arsitektur Masjid Sela menyerupai bangunan Tamansari dan Keraton Yogyakarta. Konon, desain masjid ini melibatkan arsitek asal Portugis yang juga turut merancang Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Tamansari.
Baca Juga: Rasa Dingin dan Sensasi Misteri di Goa Kidang Kencana, Gua Bersejarah di Kulon Progo
Salah satu ciri khas Masjid Sela adalah pintu masuknya yang rendah. Hal ini bukan tanpa alasan, melainkan memiliki makna filosofis, yaitu untuk menunjukkan rasa hormat. "Setiap orang yang datang harus melewati pintu dengan cara menunduk, dalam budaya Jawa sikap hormat itu ditunjukkan dengan cara menunduk," jelas Sunarwiyadi.
Meskipun tergolong masjid kecil, Masjid Sela mampu menampung sekitar 30 jamaah di bangunan intinya. Kapasitasnya dapat bertambah hingga 150 jamaah dengan memanfaatkan bangunan tambahan yang dibangun seiring waktu untuk memenuhi kebutuhan jamaah yang semakin banyak.
Masjid Sela menjadi bukti kekayaan sejarah dan budaya Yogyakarta. Keunikan arsitekturnya dan nilai historisnya menjadikannya daya tarik wisata religi yang tak boleh dilewatkan bagi para pengunjung kota Yogyakarta.
