Network
LINGGA PIKIRAN RAKYAT - Kepulauan Riau, dengan kekayaan budayanya, memiliki 14 karya budaya yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. Di tahun 2017, dua karya budaya Kepri, Pengobatan Tradisional Bejenjang dan Tari Inai, berhasil mendapatkan pengakuan ini.
Meskipun terdapat 79 karya budaya Kepri yang masuk dalam database Kemendikbud, masih banyak yang belum mendapatkan pengakuan resmi. Diperlukan upaya pelestarian dan dokumentasi yang lebih intensif untuk memastikan warisan budaya ini tidak punah.
Dua Warisan Budaya Kepri yang Diakui:
1. Pengobatan Tradisional Bejenjang:
Upacara ini hampir punah karena tidak ada lagi tetua yang berperan sebagai dukun (pawang). Upacara ini dulunya digunakan untuk pengobatan melalui perantaraan dukun.
2. Tari Inai:
Tari sakral ini merupakan bagian dari upacara pernikahan masyarakat Melayu di Kepri, Jambi, dan daerah Melayu lainnya. Tari Inai bukan hanya sebagai hiburan, tapi juga memiliki makna simbolis dalam prosesi adat Perkawinan Melayu di Daik Lingga.
Baca Juga: Pesona Tersembunyi Air Terjun Donok: Ekowisata Menawan di Desa Batu Ampar, Kepahiang
Upaya Pelestarian:
Diperlukan upaya kolektif untuk menjaga kelestarian warisan budaya Kepri:
- Kajian dan Dokumentasi: Melakukan kajian mendalam dan dokumentasi yang komprehensif terhadap karya budaya yang belum diakui.
- Pemberdayaan Maestro: Mendukung dan melestarikan para maestro budaya sebagai pemegang pengetahuan dan tradisi.
- Pendidikan dan Sosialisasi: Meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, tentang pentingnya warisan budaya.
- Promosi dan Pemajuan: Mengadakan pertunjukan, festival, dan kegiatan edukasi untuk memperkenalkan warisan budaya kepada publik.
Pentingnya Melestarikan Warisan Budaya:
Warisan budaya tak benda merupakan identitas dan jati diri suatu bangsa. Melestarikannya berarti menjaga warisan leluhur dan mewariskannya kepada generasi penerus. Warisan budaya juga dapat menjadi sumber inspirasi dan kekuatan dalam menghadapi perubahan zaman.
