Menguak Misteri Banjir Demak: Jejak Hilangnya Selat Muria

- 26 Maret 2024, 21:10 WIB
Foto udara kondisi banjir yang merendam kawasan Alun-alun Demak di depan Masjid Agung Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (19/3/2024)
Foto udara kondisi banjir yang merendam kawasan Alun-alun Demak di depan Masjid Agung Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa (19/3/2024) /Aji Styawan/ANTARA

LINGGA PIKIRAN RAKYAT - Banjir kembali melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah, dan sekitarnya. Banjir ini bukan yang pertama kali terjadi, dan banyak yang mengaitkannya dengan hilangnya Selat Muria, selat yang dahulu menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Muria.

Sejarah Selat Muria

Selat Muria dulunya merupakan jalur pelayaran yang ramai. Namun, seiring waktu, selat ini mengalami pendangkalan akibat sedimentasi dari sungai-sungai di sekitarnya. Pada abad ke-17, Selat Muria akhirnya tertutup dan menjadi daratan.

Korelasi dengan Banjir Demak

Menurut para ahli, hilangnya Selat Muria memiliki korelasi dengan banjir Demak. Berikut beberapa alasannya:

  • Kapasitas tampungan air berkurang: Selat Muria dulunya menampung air hujan dari daratan Jawa dan Muria. Hilangnya selat ini berarti berkurangnya pula kapasitas tampungan air, sehingga air hujan lebih mudah meluap dan menyebabkan banjir.
  • Pendangkalan sungai: Sedimentasi yang menyebabkan hilangnya Selat Muria juga terjadi di sungai-sungai di sekitarnya. Hal ini menyebabkan pendangkalan sungai, sehingga sungai tidak mampu menampung debit air hujan yang tinggi.
  • Perubahan tata ruang: Alih fungsi lahan dan pembangunan permukiman di daerah resapan air memperparah situasi. Air hujan tidak dapat meresap ke tanah dan langsung mengalir ke sungai, sehingga meningkatkan risiko banjir.

Baca Juga: Selat Muria: Menyingkap Fakta Menarik di Balik Legenda

Solusi Mengatasi Banjir Demak

Untuk mengatasi banjir Demak, diperlukan upaya-upaya berikut:

  • Normalisasi sungai: Sungai-sungai di Demak perlu dinormalisasi untuk meningkatkan kapasitas tampungan air.
  • Pembangunan waduk: Pembangunan waduk dapat menampung air hujan dan mencegah terjadinya banjir.
  • Penghijauan kembali: Penanaman pohon di daerah resapan air dapat membantu tanah menyerap air hujan dan mengurangi risiko banjir.
  • Peningkatan kesadaran masyarakat: Masyarakat perlu di edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.

Baca Juga: Selat Muria: Jejak Sejarah yang Terkubur Sedimentasi, Hilangnya Jalur Pelayaran Penting akibat Kerusakan Alam

Halaman:

Editor: Akhlil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x