Network
LINGGA PIKIRAN RAKYAT - Jabat tangan hangat Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun dan Ketua Dewan Kehormatan Sasongko Tedjo diiringi tepuk tangan meriah para peserta Rapat Pleno Diperluas PWI Pusat, menandakan berakhirnya perselisihan internal yang melanda selama lima bulan terakhir.
Dalam Rapat Pleno Diperluas PWI Pusat di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta, Hendry dan Sasongko sepakat bahwa persoalan internal telah tuntas. Kesepakatan ini sekaligus membantah berita-berita negatif yang beredar.
"Kami Pengurus Harian PWI Pusat berbesar hati melihat masa depan dengan menerima dan melaksanakan Rekomendasi Dewan Kehormatan," ujar Hendry Ch Bangun.
Ia pun menegaskan bahwa komunikasi dengan Sasongko berjalan baik dan mereka telah tiga kali bertemu untuk menyelesaikan masalah dan menjalankan rekomendasi Dewan Kehormatan.
Senada dengan Hendry, Sasongko Tedjo juga menegaskan bahwa Dewan Kehormatan tidak pernah menuduh adanya korupsi di PWI Pusat.
Baca Juga: Judi Online Menggila di Jabar, Polda Ungkap Jaringan Terorganisir dengan Omzet Fantastis
"Yang dipersoalkan Dewan Kehormatan adalah penyalahgunaan administrasi, dan itu masuk wilayah PD-PRT. Pelanggarannya bukan di wilayah keuangan," ujar Sasongko.
Rapat Pleno Diperluas PWI Pusat juga menyepakati beberapa hal, di antaranya:
- Pengunduran diri beberapa pengurus harian PWI Pusat dan anggota Dewan Kehormatan.
- Reshuffle menyeluruh pengurus harian, Dewan Kehormatan, dan Dewan Penasehat. Mandat reshuffle diberikan kepada Ketua Umum PWI Pusat.
Ketua Dewan Pakar PWI Agus Sudibyo mengapresiasi sikap dewasa dan jiwa besar kedua belah pihak dalam menyelesaikan persoalan internal.
