Rupiah Tertekan, IHSG Terkoreksi: Waspada Risiko di Pasar Modal

- 15 Juni 2024, 12:00 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /

LINGGA PIKIRAN RAKYAT - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi pada akhir pekan ini, ditutup di level 6.734,83 pada Jumat (14/6) setelah turun 1,42%. Penurunan ini diwarnai dengan pelemahan nilai tukar rupiah yang menembus level psikologis Rp16.300 per dolar AS.

Analisis Faktor Penurunan

Menurut Panin Sekuritas, pelemahan rupiah menjadi salah satu faktor utama di balik koreksi IHSG. Rupiah melemah 101 poin atau 0,62% ke level Rp16.371 per dolar AS, meskipun BI menegaskan kestabilan nilai tukar rupiah. Pergerakan IHSG ini sejalan dengan tren di beberapa bursa Asia, di mana beberapa indeks mengalami penguatan sementara lainnya melemah.

Dampak Pelemahan Rupiah dan Penurunan IHSG

Pelemahan rupiah dan penurunan IHSG berdampak pada berbagai sektor di pasar modal. Seluruh 11 sektor di BEI mengalami koreksi, dengan sektor teknologi mencatat penurunan terdalam hingga 2,23%. Frekuensi perdagangan saham mencapai 888,13 ribu kali transaksi dengan nilai transaksi Rp21,80 miliar.

Baca Juga: Pasar Murah Batam: Berbagai Kebutuhan Pokok dengan Harga Terjangkau Jelang Hari Raya

Kesimpulan dan Prospek Pasar

Penurunan IHSG dan pelemahan rupiah menunjukkan sensitivitas pasar terhadap kondisi ekonomi global yang tidak pasti. Keputusan The Fed mempertahankan suku bunga acuan turut menekan nilai tukar rupiah. Namun, rupiah masih tergolong stabil di tengah depresiasi mata uang lain di kawasan.

Diperlukan kewaspadaan dan langkah-langkah tepat dalam mengelola risiko bagi investor dan pelaku pasar di tengah dinamika global ini. IHSG dan rupiah berpotensi terpengaruh oleh berbagai faktor, seperti kebijakan moneter global, kondisi ekonomi domestik, dan sentimen investor.

Editor: Akhlil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini