Network
LINGGA PIKIRAN RAKYAT - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyambut tahun 2024 dengan kabar gembira bagi para pekerja! Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di DIY mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini merupakan komitmen nyata pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di seluruh wilayah DIY.
Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono, menyampaikan bahwa UMK baru ini telah ditetapkan lebih tinggi dari Upah Minimum Provinsi (UMP) dan mulai berlaku efektif pada 1 Januari 2024. Penetapan ini didasarkan pada rekomendasi Bupati/Walikota serta usulan dari dewan pengupahan di masing-masing kabupaten/kota.
Berikut rincian kenaikan UMK untuk beberapa kabupaten/kota di DIY:
- Kota Yogyakarta: Rp2.492.997,00 (naik Rp168.221,49 atau 7,24%)
- Kabupaten Sleman: Rp2.315.976,39 (naik Rp156.457,17 atau 7,25%)
- Kabupaten Bantul: Rp2.216.463,00 (naik Rp150.024,18 atau 7,26%)
- Kabupaten Kulon Progo: Rp2.207.736,95 (naik Rp157.289,80 atau 7,67%)
- Kabupaten Gunungkidul: Rp2.188.041,00 (naik Rp138.815,00 atau 6,77%)
Baca Juga: KKP Berhasil Tangkap 2 Kapal Asing Berbendera Vietnam yang Curi Ikan di Laut Natuna
Kenaikan UMK ini:
- Memberikan upah yang lebih adil dan layak bagi pekerja di DIY
- Meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal
- Mendukung kelangsungan hidup pekerja dan keluarganya
Pemerintah DIY juga menghimbau kepada pengusaha:
- Mematuhi UMK baru dan tidak membayar upah di bawah ketentuan yang berlaku
- Menyusun dan menerapkan struktur dan skala upah yang wajar bagi pekerja dengan masa kerja satu tahun atau lebih
Kenaikan UMK DIY 2024 merupakan langkah positif dalam mewujudkan keadilan sosial dan meningkatkan kualitas hidup pekerja di DIY. Dengan komitmen dan kerjasama dari semua pihak, diharapkan UMK baru ini dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kesejahteraan pekerja dan kemajuan ekonomi di DIY.
