Network
LINGGA PIKIRAN RAKYAT - Sembahyang Ce It dan Cap Go merupakan ritual penting bagi umat Tionghoa, khususnya Khonghucu, yang dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Tian (Tuhan), para Shen Ming (roh-roh suci), dan leluhur yang telah tiada. Ritual ini dilaksanakan pada tanggal 1 dan 15 setiap bulan dalam kalender Imlek, yang menandai awal bulan baru dan bulan purnama.
Makna dan Keberkahan:
Kedua sembahyang ini dianggap memiliki pengaruh besar dalam membuka pintu berkah, sesuai dengan pepatah yang mengatakan, "Baik gelap atau terang bulan, pintu keberkahan sedang bagus-bagusnya." Umat Tionghoa percaya bahwa dengan melakukan sembahyang Ce It dan Cap Go, mereka dapat menarik energi positif dan keberuntungan ke dalam hidup mereka.
Pelaksanaan dan Tujuan:
Sembahyang Ce It dan Cap Go dapat dilakukan di kelenteng atau di rumah pada siang atau malam hari. Para umat yang melaksanakan ritual ini memiliki beragam tujuan, seperti memohon kesehatan, keselamatan, kelancaran rezeki, dan kebahagiaan. Bagi umat Khonghucu, sembahyang ini merupakan ekspresi dari rasa bakti dan penghormatan kepada entitas spiritual dan leluhur mereka.
Baca Juga: Warisan Kebijaksanaan Kuno: Menelusuri Jejak 12 Murid Nabi Kong Zi
Pentingnya Menjaga Tradisi:
Sayangnya, masih ada yang melewatkan ritual ini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak melewatkan hari-hari sembahyang seperti Ce It dan Cap Go. Selain sebagai wujud bakti, sembahyang ini juga dapat membantu menenangkan pikiran dan emosi kita, serta memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan antar umat Tionghoa.
Mari kita jaga dan lestarikan tradisi Sembahyang Ce It dan Cap Go sebagai bagian dari budaya dan spiritualitas Tionghoa yang kaya.
