Suhrawardi al-Maqtul Filsuf Sufi yang Menggabungkan Rasionalitas dan Spiritualitas

- 26 April 2024, 17:00 WIB
Suhrawardi al-Maqtul: Filsuf Cahaya yang Mengubah Wajah Filsafat Islam
Suhrawardi al-Maqtul: Filsuf Cahaya yang Mengubah Wajah Filsafat Islam /Bing AI/

LINGGA PIKIRAN RAKYAT - Pernahkah Anda merasa penasaran dengan cara kerja batin manusia? Bagaimana kita dapat mencapai pengetahuan sejati dan kebahagiaan hakiki? Dalam dunia filsafat Islam, terdapat aliran pemikiran yang menawarkan jawaban unik untuk pertanyaan-pertanyaan ini: Filsafat Teosofis, atau Falsafah Al-Ishraq.

Aliran ini menekankan pada pencerahan batin dan pengalaman mistis sebagai jalan menuju pengetahuan yang benar. Di antara para tokohnya, Suhrawardi al-Maqtul, atau Sheikh al-Ishraq, menduduki posisi terdepan.

Siapakah Suhrawardi dan apa yang membuatnya istimewa? Mari kita selami lebih dalam pemikirannya yang revolusioner dan warisan tak ternilai yang ia tinggalkan bagi dunia filsafat.

Menelusuri Jejak Kehidupan dan Pemikiran Suhrawardi

Lahir di Persia pada tahun 1154, Suhrawardi dikenal sebagai pendiri filsafat iluminasi. Sistem pemikirannya yang unik menempatkan cahaya sebagai metafora utama untuk pengetahuan. Dalam karyanya yang terkenal, "Hikmat al-Ishraq" (Filsafat Iluminasi), ia menggambarkan cahaya sebagai sumber dari segala realitas dan pengetahuan.

Pandangannya yang revolusioner ini berhasil menyatukan filsafat dengan sufisme, membuka jalan baru dalam memahami hubungan antara akal dan pengalaman spiritual. Bagi Suhrawardi, cahaya bukan hanya fenomena fisik, tetapi juga memiliki dimensi metafisika dan spiritual.

Menyelami Filsafat Cahaya Suhrawardi

Konsep cahaya dalam filsafatnya tidak terbatas pada pengertian harfiah. Cahaya melambangkan kesadaran, kebenaran, dan keindahan. Melalui pencerahan batin dan pengalaman mistis, manusia dapat mencapai pengetahuan yang hakiki dan bersatu dengan cahaya ilahi.

Suhrawardi meyakini bahwa intuisi dan pengalaman spiritual sama pentingnya dengan akal dalam mencapai pengetahuan. Ia mengembangkan metode "isyraq" (iluminasi) untuk mencapai pencerahan batin ini, yang melibatkan meditasi, kontemplasi, dan perenungan mendalam.

Warisan Suhrawardi yang Tak Ternilai

Meskipun hidupnya berakhir tragis dengan eksekusi pada usia muda, pemikiran Suhrawardi telah memberikan dampak yang signifikan pada perkembangan filsafat Islam. Karyanya terus dipelajari dan diperdebatkan hingga hari ini, menunjukkan betapa pentingnya kontribusinya bagi dunia filsafat.

Halaman:

Editor: Akhlil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x