Mengapa Pelanduk Perlu Dilindungi? Ini Alasan dan Cara Menyelamatkannya

- 19 Februari 2024, 07:10 WIB
Kancil atau Pelanduk yang ditangkap warga Desa Cibarengkok Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur kembali dilepasliarkan Tim Tim Resor Konservasi Wilayah V Cianjur di Hutan Lindung Talaga Warna.
Kancil atau Pelanduk yang ditangkap warga Desa Cibarengkok Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur kembali dilepasliarkan Tim Tim Resor Konservasi Wilayah V Cianjur di Hutan Lindung Talaga Warna. /Foto : BBKSDA Jawa Barat Wilayah V Cianjur/

LINGGA PIKIRAN RAKYAT - Pelanduk adalah hewan menyusui berkuku genap yang tergolong ke dalam genus Tragulus. Pelanduk sering disebut juga sebagai kancil, dan dikenal sebagai hewan cerdik dan pemberani dalam dongeng-dongeng anak.

Pelanduk memiliki tubuh yang kecil, beratnya hanya sekitar 1-2 kg, dan tingginya sekitar 20-30 cm. Pelanduk hidup di hutan-hutan tropis dan subtropis di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.

Sayangnya, pelanduk termasuk hewan yang terancam punah akibat perburuan dan perubahan habitat. Pelanduk diburu untuk diambil daging, kulit, dan tanduknya. Daging pelanduk dianggap sebagai santapan istimewa di beberapa daerah, seperti Kepulauan Riau dan sekitarnya.

Kulit pelanduk digunakan untuk membuat tas, dompet, dan sepatu. Tanduk pelanduk dipercaya memiliki khasiat obat, seperti untuk mengobati asma, batuk, dan demam.

Perubahan habitat juga menjadi ancaman bagi pelanduk. Pembukaan lahan untuk pertanian, perkebunan, dan pemukiman mengurangi luas dan kualitas habitat pelanduk.

Pelanduk menjadi sulit mencari makanan, berlindung, dan berkembang biak. Selain itu, perubahan habitat juga meningkatkan risiko pelanduk terkena penyakit dan predator.

Pelanduk perlu dilindungi karena memiliki peran penting dalam ekosistem. Pelanduk adalah hewan herbivora yang memakan dedaunan, buah-buahan, dan biji-bijian.

Baca Juga: Kue Bunga Gelam: Warisan Sakral dalam Tradisi Masyarakat Lingga

Pelanduk membantu menyebar benih tanaman dan menjaga keseimbangan vegetasi. Pelanduk juga menjadi mangsa bagi hewan karnivora, seperti harimau, macan tutul, ular, dan elang. Pelanduk berkontribusi dalam rantai makanan dan menjaga kesehatan hutan.

Untuk melindungi pelanduk, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain:

- Menghentikan perburuan dan perdagangan pelanduk. Pelanduk adalah hewan yang dilindungi di Indonesia, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 atau Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018. Siapa pun yang melanggar aturan ini bisa dikenakan sanksi hukum, seperti denda dan penjara.

- Menjaga dan memperbaiki habitat pelanduk. Pelanduk membutuhkan hutan yang lebat, sejuk, dan bersih untuk hidup. Oleh karena itu, perlu dilakukan penghijauan, reboisasi, dan rehabilitasi lahan yang rusak. Selain itu, perlu juga dibuat kawasan konservasi, seperti taman nasional, cagar alam, dan suaka margasatwa, yang melindungi habitat pelanduk dari gangguan manusia.

- Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat. Masyarakat perlu diberi edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya pelanduk dan dampak negatif perburuan dan perubahan habitat. Masyarakat juga perlu dilibatkan dalam kegiatan konservasi, seperti pengawasan, penelitian, dan pengembangan pelanduk. Masyarakat bisa menjadi mitra dan relawan dalam upaya penyelamatan pelanduk.

Editor: Akhlil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini