Network
![[CEK FAKTA] Prabowo Subianto Akui Boleh Jual Negara atas Perintah Presiden Joko Widodo](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/703x0/webp/photo/2024/05/21/133697961.jpg)
LINGGA PIKIRAN RAKYAT - Sebuah video yang mengklaim bahwa Prabowo Subianto mengakui bahwa boleh menjual negara atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah beredar di platform YouTube pada tanggal 16 Mei 2024. Namun, setelah penyelidikan lebih lanjut, klaim tersebut terbukti tidak benar dan merupakan hasil manipulasi.
Menurut laporan dari turnbackhoax.id, video tersebut telah dimanipulasi dari beberapa gambar yang digabung menjadi satu. Isi dari video tersebut hanya menampilkan potongan-potongan cuplikan video yang tidak relevan dengan klaim narasi yang disampaikan.
Lebih lanjut, dilansir dari infopublik.id bahwa dalam video tersebut, Prabowo Subianto sebenarnya sedang membacakan sebuah sajak berjudul "Asal Santun". Sajak tersebut diciptakan oleh Prabowo Subianto sebagai sindiran terhadap pesaingnya dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.
Video tersebut diambil pada tahun 2014 ketika Partai Gerindra, yang dipimpin oleh Prabowo Subianto, melakukan kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kota Jakarta Pusat.
Baca Juga: Hoaks Sandra Dewi Disiksa oleh Aparat Kepolisian: Mengungkap Fakta di Balik Video Kontroversial
Klaim yang menyesatkan dalam video tersebut menciptakan kebingungan dan kekhawatiran di antara masyarakat. Hal ini menyoroti pentingnya untuk selalu memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya, terutama di era digital di mana hoaks dan manipulasi seringkali menyebar dengan cepat.
Dalam konteks politik, penggunaan citra dan narasi yang salah dapat memberikan dampak yang merugikan bagi proses demokrasi dan kestabilan sosial.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan kritis terhadap informasi yang mereka terima, serta untuk mencari sumber yang terpercaya dan terverifikasi.
Dengan demikian, video yang mengklaim bahwa Prabowo Subianto mengakui boleh menjual negara atas perintah Presiden Jokowi adalah salah dan harus ditolak. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi yang kita sebarkan adalah akurat dan dapat dipercaya, demi kebaikan bersama dan integritas informasi.
