Lebih dari Sekedar Ritual: Mengungkap Makna Mendalam Hari Sembahyang Arwah Leluhur

- 29 April 2024, 10:00 WIB
Menjelajahi Tradisi Khonghucu: Tradisi dan Makna Persembahan di Hari Sembahyang Arwah Leluhur
Menjelajahi Tradisi Khonghucu: Tradisi dan Makna Persembahan di Hari Sembahyang Arwah Leluhur /

LINGGA PIKIRAN RAKYAT - Bagi umat Khonghucu, Hari Sembahyang Arwah Leluhur merupakan momen istimewa untuk mengenang jasa dan memanjatkan rasa syukur kepada leluhur yang telah tiada. Di momen ini, terukir rasa hormat dan kasih sayang yang mendalam atas perjuangan mereka dalam membangun kehidupan yang lebih baik bagi generasi penerus.

Tradisi yang Berakar Dalam

Hari Sembahyang Arwah Leluhur, yang dikenal sebagai Qingming dalam bahasa Mandarin, dirayakan pada tanggal 15 bulan ke-7 dalam penanggalan Imlek. Tradisi ini telah diwariskan selama berabad-abad dan menjadi bagian integral dari budaya Khonghucu.

Persembahan Penuh Makna

Di hari istimewa ini, umat Khonghucu melangsungkan ritual persembahyangan di altar leluhur. Altar dihiasi dengan berbagai persembahan, seperti buah-buahan, kue, daging, dan dupa. Persembahan ini merupakan simbol penghormatan dan rasa syukur atas jasa leluhur dalam membimbing dan melindungi keluarga.

Baca Juga: Rahasia Dibalik Buah-buahan di Altar Ibadah Tionghua: Apa Maknanya?

Meneladani Ajaran Khonghucu

Lebih dari sekadar tradisi, Hari Sembahyang Arwah Leluhur menjadi momen untuk mendalami ajaran-ajaran Khonghucu, khususnya tentang penghormatan kepada leluhur dan adat istiadat dalam persembahyangan. Umat Khonghucu tidak hanya menyembah Tian, tetapi juga kepada para Shenming dan leluhur.

Melestarikan Tradisi, Memperkuat Keharmonisan

Halaman:

Editor: Akhlil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah