LINGGA PIKIRAN RAKYAT - Oncoy, sebuah alat isap candu yang menjadi bagian dari sejarah panjang perdagangan opium di Nusantara, Oncoy, dengan desain khasnya, menjadi alat yang digunakan oleh masyarakat, terutama di daerah-daerah sekitar Selat Malaka, untuk menghisap candu.
Jika Anda ingin melihat langsung bentuk Oncoy dapat mengunjungi Museum, di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau Anda dapat mengunjungi Museum Linggam Cahaya yang berada di Daik Lingga, disana terdapat beragam koleksi yang dipajang diantaranya Oncoy.
Mengenal Oncoy: Warisan Budaya dan Sejarahnya
Oncoy, sebuah alat isap candu yang menjadi bagian dari sejarah panjang perdagangan opium di Nusantara, adalah saksi bisu dari masa lalu Indonesia. Pada zaman kolonial, khususnya masa Hindia Belanda, candu tidak hanya menjadi komoditas perdagangan tetapi juga alat pengendali masyarakat Indonesia. Oncoy, dengan desain khasnya, menjadi alat yang digunakan oleh masyarakat, terutama di daerah-daerah sekitar Selat Malaka, untuk menghisap candu.
Oncoy dan Perannya dalam Masyarakat
Oncoy terdiri dari dua bagian utama: pipa dan clupak. Clupak biasanya terbuat dari gerabah, sedangkan pipa dibuat dari bambu atau bahan lain yang tersedia. Penggunaan oncoy tidak hanya terbatas pada aspek sosial tetapi juga memiliki nilai budaya yang mendalam. Meskipun kini candu dilarang karena dampak negatifnya, oncoy tetap menjadi bagian dari sejarah yang mengajarkan kita tentang masa lalu.
Baca Juga: 5 Hotel Rekomendasi di Kabupaten Lingga Berikut Harganya
Oncoy dalam Konteks Sejarah
Sejarah oncoy tidak terlepas dari kebijakan pemerintah kolonial yang memanfaatkan candu sebagai salah satu sumber pendapatan. Di Sumatera, perdagangan candu sangat terkonsentrasi, dan oncoy menjadi alat isap candu bagi masyarakat setempat. Koleksi oncoy yang masih ada hingga saat ini menjadi bukti fisik dari periode tersebut dan menawarkan wawasan tentang kehidupan sosial dan budaya masa lalu.