AstraZeneca: Dari Pengembangan hingga Pengakuan Efek Samping

- 2 Mei 2024, 22:42 WIB
AstraZeneca, perusahaan farmasi multinasional yang berbasis di Inggris
AstraZeneca, perusahaan farmasi multinasional yang berbasis di Inggris /

LINGGA PIKIRAN RAKYAT - AstraZeneca, perusahaan farmasi multinasional yang berbasis di Inggris, telah menjadi terkenal di seluruh dunia karena kontribusinya dalam bidang medis, terutama dalam pengembangan vaksin COVID-19. Didirikan pada tahun 1992 melalui merger antara Astra dan Zeneca, perusahaan ini telah berkembang menjadi salah satu pemain utama dalam industri farmasi dengan fokus pada berbagai bidang terapeutik, termasuk.

  • Onkologi: AstraZeneca mengembangkan obat-obatan inovatif untuk melawan kanker, seperti Tagrisso dan Imfinzi.
  • Kardiovaskular dan Metabolik: Perusahaan ini menghadirkan obat-obatan untuk mengobati penyakit jantung dan diabetes, seperti Brilinta dan Farxiga.
  • Ginjal dan Pernapasan: AstraZeneca menyediakan solusi untuk penyakit ginjal dan pernapasan, seperti Breztri dan Alvesco.

Pengembangan Vaksin COVID-19:

AstraZeneca menjadi sorotan global atas perannya dalam mengembangkan vaksin COVID-19 yang bekerja sama dengan Universitas Oxford. Vaksin yang dikenal sebagai AZD1222 ini telah digunakan secara luas di seluruh dunia dan menjadi salah satu vaksin utama dalam memerangi pandemi COVID-19.

Kontroversi dan Efek Samping:

Meskipun berperan penting dalam memerangi pandemi, AstraZeneca tidak luput dari kontroversi. Vaksin AZD1222 dikaitkan dengan efek samping yang jarang namun serius, yaitu Sindrom Trombosis dengan Trombositopenia (TTS), yang menyebabkan pembekuan darah dan trombositopenia (penurunan jumlah trombosit darah).

Baca Juga: Tips Makan Malam: Hindari Kesalahan Ini untuk Kesehatan dan Tidur yang Lebih Baik

Tanggapan AstraZeneca:

Menanggapi kekhawatiran tersebut, AstraZeneca mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksinnya dapat menyebabkan TTS, namun menekankan bahwa kasusnya sangat jarang dan manfaat vaksin jauh lebih besar dibandingkan risikonya. Perusahaan ini juga terus melakukan penelitian untuk memahami penyebab TTS dan meningkatkan keamanan vaksin.

Kesimpulan:

Halaman:

Editor: Akhlil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah