Pakar UGM Ungkap Fakta Selat Muria, Yuk Simak Ulasan Pendapatnya

- 27 Maret 2024, 06:00 WIB
Selat Muria
Selat Muria /Instagram/@Stuffmap.garage/

LINGGA PIKIRAN RAKYAT - Pakar geologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Ir. Surono, M.Sc., menyatakan bahwa Selat Muria yang dahulu menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Muria tidak akan muncul kembali.

Menurut Surono, Selat Muria telah hilang sejak abad ke-17 akibat proses sedimentasi dan pendangkalan. Sedimentasi ini berasal dari aliran sungai-sungai di sekitar selat, seperti Sungai Juana, Sungai Wulan, dan Sungai Lusi.

"Selat Muria itu sudah tidak ada lagi. Sudah menjadi daratan sejak abad ke-17. Jadi, tidak mungkin muncul kembali," tegas Surono.

Pendapat Surono ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh para ahli geologi lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa Selat Muria telah mengalami proses sedimentasi dan pendangkalan selama berabad-abad.

"Proses sedimentasi dan pendangkalan ini terjadi secara alami. Aliran sungai membawa material sedimen yang kemudian mengendap di selat. Hal ini menyebabkan selat menjadi semakin dangkal dan akhirnya hilang," jelas Surono.

Baca Juga: Selat Muria: Jejak Sejarah yang Terkubur Sedimentasi, Hilangnya Jalur Pelayaran Penting akibat Kerusakan Alam

Surono menambahkan, meskipun Selat Muria tidak akan muncul kembali, namun bukan berarti tidak ada solusi untuk mengatasi banjir di kawasan sekitar.

"Solusinya adalah dengan melakukan normalisasi sungai dan membangun bendungan," kata Surono.

Normalisasi sungai bertujuan untuk memperlancar aliran air dan mencegah terjadinya pendangkalan. Sedangkan pembangunan bendungan bertujuan untuk menampung air hujan dan mencegah terjadinya banjir.

Halaman:

Editor: Akhlil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x