Network
LINGGA PIKIRAN RAKYAT - Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau, Mahbub Daryanto, menekankan pentingnya kerja sama kolektif antara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kloter dalam mendampingi jemaah haji. Hal ini disampaikan dalam pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) PPIH Kloter Terintegrasi yang diadakan di Asrama Haji Batam sebagai persiapan untuk melayani jemaah haji yang akan berangkat melalui Embarkasi Batam pada tahun 1445 H/2024 M.
Bimtek ini dirancang untuk mengasah kemampuan petugas dalam problem solving, baik dalam aspek hukum agama maupun kesehatan, sehingga mereka dapat bekerja secara kolektif dan menjaga kekompakan. Dengan lebih dari 229.000 jemaah haji yang diharapkan berangkat tahun ini, termasuk 30 persen di atas usia 65 tahun, diperlukan petugas yang moderat, terintegrasi, dan profesional.
Mahbub Daryanto juga menguraikan standar pelayanan minimal dan standar keberhasilan petugas, yang mencakup kemampuan mengatasi masalah, mencegah konflik, memfungsikan institusi, menyalurkan aspirasi, dan memimpin organisasi atau kelompok menjadi solid dan tangguh.
“Kenapa terintegrasi karena pekerjaan ini harus kolektif, kompak, dan bisa bekerja sama. Ada 229.000 jemaah haji se-Indonesia (belum ditambah kuota tambahan) yang akan berangkat pada tahun ini. 30 persen jemaah kita berusia 65 ke atas ini berarti dibutuhkan PPIH yang moderat, berintegrasi dan profesional,” katan Mahbub, Rabu (21/2/2024).
Standar keberhasilan petugas meliputi komitmen melayani, bekerja dengan kualitas, kolaborasi, kepedulian, kejujuran, tanggung jawab, dan keikhlasan.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Mualaf Dapur Arang Lingga: Perjalanan Iman dan Kebangkitan Komunitas
Bimtek diikuti oleh 221 peserta dari empat provinsi wilayah Embarkasi Batam, termasuk Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Barat, dan Jambi.
Jenis petugas yang dilatih meliputi Ketua Kloter, Pembimbing Ibadah, Tenaga Kesehatan, dan PHD (Petugas Haji Daerah), dengan fasilitator dari Kemenkes dan Kemenag.
Embarkasi Batam akan memberangkatkan 11,766 jemaah calon haji dari empat provinsi tersebut, yang terbagi ke dalam 28 Kloter.
