Network
LINGGA PIKIRAN RAKYAT - Adrian Newey, nama yang tak asing lagi di telinga para pecinta Formula 1. Sosoknya yang jenius dan inovatif telah mengantarkan tim-tim raksasa F1 seperti Williams, McLaren, dan Red Bull Racing meraih kejayaan. Namun, baru-baru ini dunia balap dikejutkan dengan berita hengkangnya Newey dari Red Bull Racing, menandakan akhir dari sebuah era yang gemilang.
Awal Mula Sang Legenda
Lahir di Stratford-upon-Avon, Inggris, pada tahun 1958, Newey memulai karirnya di dunia motorsport dengan bergabung bersama tim Formula One Fittipaldi. Tak lama kemudian, bakat luar biasa Newey menarik perhatian tim March, di mana ia mulai mengukir namanya sebagai desainer mobil balap yang handal.
Era Kejayaan Bersama Williams dan McLaren
Kemampuan Newey dalam meramu desain mobil balap yang aerodinamis dan inovatif menjadikannya aset berharga bagi tim-tim F1 papan atas. Era keemasannya dimulai di tahun 1990-an, saat ia bergabung dengan Williams dan McLaren. Di bawah kepemimpinannya, tim-tim tersebut mendominasi F1 dengan mobil-mobil ciptaan Newey yang revolusioner, mengantarkan para pembalap seperti Nigel Mansell, Alain Prost, Ayrton Senna, Mika Häkkinen, dan David Coulthard meraih gelar juara dunia.
Baca Juga: Prediksi Sengit Marseille vs Atalanta: Adu Taktik dan Ketajaman di Semifinal Liga Europa 2024
Membangun Dominasi Red Bull Racing
Pada tahun 2006, Newey memutuskan untuk bergabung dengan Red Bull Racing, tim yang saat itu masih terbilang muda dan belum memiliki prestasi yang signifikan di F1. Keputusan Newey ini terbukti tepat. Di bawah arahannya, Red Bull Racing menjelma menjadi raksasa baru di F1, menggeser dominasi Ferrari dan McLaren. Mobil-mobil ciptaan Newey, seperti RB19, menjadi salah satu mobil F1 paling dominan dalam sejarah, dengan rasio kemenangan mencapai 95%.
Pensiun Dari Red Bull Racing dan Warisan yang Ditinggalkan
