Baca Juga: Aek Dekok: Destinasi Wisata Bahari Unik di Natuna dengan Keindahan Bawah Laut yang Spektakuler
Hal ini terlihat dari arsitekturnya yang penuh jendela dan minimnya bangunan pertahanan seperti bastion.
Menyimpan Kisah Kelam Masa Penjajahan
Pada masa penjajahan Jepang, benteng ini menjadi saksi bisu penahanan orang-orang Belanda dan penduduk yang dianggap melawan Jepang.
Tak sedikit kisah mengerikan dan kematian tragis terjadi di penjara ini, meninggalkan cerita horor yang melegenda hingga kini.
Salah satu tokoh yang pernah mendekam di Benteng Pendem Ambarawa adalah Kiai Mahfud Salam, pejuang dan ulama yang kemudian meninggal dan dikebumikan di luar kompleks benteng.
Baca Juga: Petualangan Menegangkan di Bendungan Tapau: Rasakan Sensasi Air Terjun Mini di Natuna
Transformasi Menjadi Lembaga Pemasyarakatan
Setelah kemerdekaan Indonesia, Benteng Pendem Ambarawa dimanfaatkan sebagai pangkalan militer TKR.
Kemudian, antara tahun 1950 hingga 1985, sebagian benteng diubah menjadi penjara. Sejak tahun 2003, benteng ini berfungsi sebagai Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Ambarawa dan asrama.
Menjelajahi Kompleks Benteng
Benteng Pendem Ambarawa memiliki bentuk bujur sangkar dengan beberapa bangunan induk yang terpisah.