Sepenggal Kisah Aipda Yusuf Personel Polres Lingga Penjaga Surat Suara Arungi Lautan dari Daerah Terpencil

- 16 Februari 2024, 22:47 WIB
Perjalanan menggunakan kapal pompong mengantarkan kembali logistik Pemilu dari TPS di Desa Tanjung Lipat dan Desa Tanjung Kelit | Foto : Dok. kutipan/fik/ino
Perjalanan menggunakan kapal pompong mengantarkan kembali logistik Pemilu dari TPS di Desa Tanjung Lipat dan Desa Tanjung Kelit | Foto : Dok. kutipan/fik/ino /

LINGGA PIKIRAN RAKYAT - Pemilu 2024 adalah momen penting bagi bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya. Namun, tidak semua orang bisa dengan mudah menggunakan hak pilihnya, terutama di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau. Di wilayah pulau terpencil, ada sejumlah polisi yang bertugas mengamankan jalannya pemilu, salah satunya adalah Aipda Muhammad Yusuf.

Aipda Yusuf adalah anggota Polres Lingga yang ditugaskan di TPS Tanjung Lipat, Kecamatan Bakung Serumpun, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Di pulau itu, ada tiga TPS yang harus dijaganya sendirian.

Untuk mencapai ke Pulau itu Aipda Yusuf tak hanya harus siap segala perbekalan pakaian dan makanan akan tetapi juga harus mempersiapkan stamina yang prima, sebab selain letaknya jauh dari Mako Polres Lingga juga jauh dari kediamannya, sementara untuk sampai ke pulau itu Aipda Yusuf harus mengarungi lautan dan menghadapi gelombang ditengah cuaca yang saat ini tidak menentu.

"Capek sekali tapi punya rasa kebanggan tersendiri, dapat menjadi bagian kecil dari mensukseskan pemilu. Pelaksaan pemilu di sana [Tanjung Lipat] berjalan aman, lancar dan kondusif,” kata pria yang akrab disapa Yusuf dengan semangat, kepada kutipan.co, Jumat (16/02/2024) sore.

Yusuf tidak menyangkal bahwa tugasnya sangat berat dan melelahkan, sebab diwilayah Desa Tanjung Lipat terdapat tiga TPS yang harus dijaganya sendirian.

Baca Juga: Maya Sari, Sosok Baru Bersinar di Pileg Kabupaten Lingga: Perempuan Dengan Suara Terbanyak

Dia harus berjalan kaki dari satu TPS ke TPS lainnya, yang jaraknya cukup jauh. Dia harus mengawasi agar tidak ada kecurangan atau gangguan yang mengancam proses pemilu. Dia harus siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi di lapangan sesuai dengan arahan dari perintah pimpinannnya.

“Ada 3 TPS disini [Tanjung Lipat] antara TPS ke TPS lainnya itu lumayan jauh, mondar mandir jalan kaki terus melihat TPS ke TPS, sampai pegal kaki,” kata pria berpangkat Aipda ini bercerita usai lega mengantarkan kotak surat suara beserta pernak-perniknya ke gudang logistik yang berada di Kecamatan Bakung Serumpun.

Yusuf bercerita, segala lelah yang diderita tubuhnya merasa terobati dengan disambut ramah oleh penghuni penduduk di Desa Tanjung Lipat. Dia mendapat dukungan dan kerjasama dari masyarakat setempat, yang sangat ramah dan bersahabat.

Halaman:

Editor: Akhlil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini