LINGGA PIKIRAN RAKYAT - Bagi generasi digital yang lahir di era 2000-an, streaming musik mungkin jadi keseharian. Tapi tahukah kamu, sebelum era itu, ada format file yang mendominasi dunia musik digital: MP3. Yap, MP3 adalah singkatan dari MPEG-1 Audio Layer III, tapi lebih dikenal dengan sebutan "Empeg-Tiga".
Si Jenius Penyusut Ukuran File
Bayangkan di era internet dial-up yang super lambat, mengunduh lagu berukuran puluhan Megabyte (MB) butuh waktu berjam-jam. Di sinilah keajaiban MP3 berperan. MP3 menggunakan teknologi kompresi canggih yang bisa mengecilkan ukuran file audio hingga 10 kali lipat! Wow! Dengan kompresi ini, kamu bisa menyimpan banyak lagu dalam satu perangkat meski kapasitasnya terbatas.
Kualitas vs Ukuran: Sebuah Kompromi
Tapi ada 'tetapi'-nya. Kompresi ini "membuang" sebagian kecil informasi audio yang tidak terlalu bisa didengar telinga manusia. Akibatnya, kualitas suara MP3 memang tidak sebagus file audio asli (misalnya WAV atau FLAC). Namun, penurunan kualitas ini bisa diterima telinga awam, terlebih dengan ukuran file yang jauh lebih kecil.
Baca Juga: Panduan Lengkap cara Download Video YouTube ke MP3: Solusi Musik Offline Anda
Revolusi Musik Digital
Munculnya MP3 di akhir 1990-an menjadi titik balik industri musik. Bagi penikmat musik, MP3 adalah format yang revolusioner. Kamu bisa dengan mudah mengunduh dan berbagi lagu kesukaan melalui internet. Namun, kemudahan ini juga memunculkan era pembajakan musik yang masif.
MP3: Format Legendaris yang Masih Eksis