LINGGA PIKIRAN RAKYAT - Iduladha, momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia, tidak hanya diwarnai dengan sukacita dan kebersamaan, tetapi juga sarat makna mendalam. Di balik tradisi menyembelih hewan kurban, terkandung nilai-nilai luhur yang menjadi esensi dari ibadah ini.
Menelusuri Jejak Sejarah dan Makna Berkurban
Berkurban pada Iduladha berakar dari kisah penuh keteladanan Nabi Ibrahim AS. Saat diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih putranya, Ismail AS, Nabi Ibrahim menunjukkan rasa patuh dan ikhlas tanpa keraguan. Ketaatan beliau yang luar biasa ini menjadi landasan bagi tradisi berkurban yang dilakukan umat Islam hingga saat ini.
Tujuan Berkurban: Meneladani Keimanan dan Peduli Sesama
Lebih dari sekadar ritual, berkurban memiliki tujuan mulia, yaitu:
- Meneladani ketakwaan dan kepatuhan Nabi Ibrahim AS. Ketaatan tanpa batas Nabi Ibrahim menjadi inspirasi bagi umat Islam untuk senantiasa patuh terhadap perintah Allah SWT.
- Berbagi dengan sesama, khususnya kepada yang membutuhkan. Daging kurban didistribusikan kepada mereka yang kurang mampu, menumbuhkan rasa empati dan kepedulian sosial antar sesama muslim.
Hikmah Berkurban: Pengingat Pengorbanan dan Persaudaraan
Dari tradisi berkurban, umat Islam dapat mengambil hikmah berharga, yaitu:
- Pengingat pentingnya pengorbanan dalam kehidupan. Berkurban menjadi simbol kesediaan untuk mengorbankan sesuatu yang berharga demi ketaatan kepada Allah SWT dan kebaikan bersama.
- Memperkuat tali persaudaraan dan kepedulian sosial. Distribusi daging kurban menumbuhkan rasa persaudaraan dan kepedulian terhadap sesama, terutama bagi mereka yang membutuhkan.
Syarat dan Tata Cara Berkurban: Panduan Ibadah yang Sah