Menelusuri Jejak Cinta Sir Thomas Stamford Raffles dan Olivia Mariamne di Tugu Lady Raffles

- 11 Juni 2024, 11:30 WIB
Tugu Lady Raffles: Simbol Cinta, Sejarah, dan Pengabdian di Kebun Raya Bogor
Tugu Lady Raffles: Simbol Cinta, Sejarah, dan Pengabdian di Kebun Raya Bogor /

Kisah cinta Sir Thomas Stamford Raffles dan Olivia Mariamne yang diabadikan dalam Tugu Lady Raffles menjadi pengingat bahwa cinta sejati dapat bertahan selamanya. Di balik keindahan dan kemegahan monumen ini, terukir pesan moral tentang kesetiaan, pengabdian, dan kontribusi yang berarti bagi masyarakat.

Menelusuri Jejak Cinta Sir Thomas Stamford Raffles dan Olivia Mariamne di Tugu Lady Raffles
Menelusuri Jejak Cinta Sir Thomas Stamford Raffles dan Olivia Mariamne di Tugu Lady Raffles

Baca Juga: Menjelajahi Pesona Bunga Anggrek di Griya Anggrek Kebun Raya Bogor

Kesimpulan:

Tugu Lady Raffles bukan hanya sebuah monumen cinta, tetapi juga sebuah simbol sejarah dan pengabdian. Mengunjungi Tugu Lady Raffles di Kebun Raya Bogor adalah sebuah perjalanan yang tak terlupakan, mengantarkan para pengunjung pada perpaduan keindahan alam, kisah cinta yang abadi, dan nilai-nilai moral yang inspiratif.

Menelusuri Jejak Lady Raffles: Dari Cinta Abadi hingga Inspirasi Budaya Populer

Kisah cinta Sir Thomas Stamford Raffles dan Olivia Mariamne yang diabadikan dalam Tugu Lady Raffles di Kebun Raya Bogor memang memukau. Namun, tahukah Anda bahwa di balik kisah cinta yang abadi ini, terdapat sosok lain bernama Sophia Hull, istri kedua Sir Stamford Raffles, yang tak kalah menarik?

Sophia Hull, yang kemudian dikenal sebagai Lady Raffles, adalah seorang botanis ulung yang berperan penting dalam mendirikan Singapura modern. Ia menikah dengan Sir Stamford Raffles pada tahun 1817 dan melahirkan lima anak. Namun, takdir berkata lain, semua anak mereka meninggal karena penyakit tropis.

Di tengah duka dan kesedihan, Lady Raffles menunjukkan ketangguhannya. Setelah kematian suaminya di tahun 1826, ia dihadapkan pada kenyataan pahit: terlilit hutang kepada East India Company. Tak patah semangat, Lady Raffles bertekad untuk melunasi hutang dan menulis biografi sang suami. Tekadnya membuahkan hasil, biografi Sir Stamford Raffles diterbitkan pada tahun 1830 dan menjadi bukti cintanya yang abadi.

Baca Juga: Jelajahi Keindahan Alam & Budaya di Kebun Raya Bogor: Surga Tersembunyi di Kota Hujan

Kisah Lady Raffles tak berhenti di situ. Sosoknya menginspirasi E.W. Hornung, seorang penulis Inggris, untuk menciptakan karakter fiksi bernama A.J. Raffles. A.J. Raffles digambarkan sebagai penjahat dan pencuri gentleman yang memiliki serangkaian cerita pendek, dua drama, dan sebuah novel. Meskipun seorang pencuri, A.J. Raffles memiliki sisi kebajikan: tidak pernah mencuri dari tuan rumah, membantu teman lama yang kesulitan, dan bahkan dikisahkan meninggal di medan perang.

Halaman:

Editor: Akhlil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini