Network
LINGGA PIKIRAN RAKYAT - Di jantung Yogyakarta, berdiri megah Candi Prambanan, saksi bisu kejayaan peradaban Hindu di tanah Jawa. Candi Hindu terbesar di Indonesia ini tak hanya memukau dengan arsitekturnya yang menawan, tetapi juga menyimpan cerita sejarah yang kaya dan penuh makna.
Menelusuri Jejak Kuno
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti kapan Candi Prambanan didirikan dan atas perintah siapa. Namun, kuat dugaan bahwa candi ini dibangun sekitar pertengahan abad ke-9 oleh Raja Balitung Maha Sambu dari Wangsa Sanjaya. Prasasti Syiwagrha yang ditemukan di sekitar candi dan tersimpan di Museum Nasional Jakarta menjadi bukti sejarah penting.
Menjelajahi Kompleks Candi yang Menakjubkan
Denah asli Candi Prambanan berbentuk persegi panjang, terdiri dari halaman luar dan tiga pelataran: Jaba (luar), Tengahan (tengah), dan Njeron (dalam). Halaman luar merupakan areal terbuka yang mengelilingi pelataran luar. Pelataran luar berbentuk bujur sangkar dengan luas 390 m2.
Pelataran Tengah: Hiasan Candi yang Berlimpah
Di tengah pelataran luar, terdapat pelataran kedua, yaitu pelataran tengah yang berbentuk persegi panjang seluas 222 m2. Pelataran ini terdiri atas empat teras berundak, makin ke dalam makin tinggi. Di setiap terasnya, terdapat candi-candi kecil yang berderet berkeliling, terbagi dalam empat baris oleh jalan penghubung.
Pelataran Dalam: Pusat Kesucian Candi
Pelataran dalam, merupakan pelataran yang paling tinggi letaknya dan dianggap sebagai tempat yang paling suci. Pelataran ini berdenah persegi empat seluas 110 m2, dengan tinggi sekitar 1,5 m dari permukaan teras teratas pelataran tengah. Di sini, terdapat dua barisan candi yang membujur arah utara selatan, yaitu Candi Trimurti (Wisnu, Siwa, Brahma) dan Candi Wahana (Garuda, Nandi, Angsa).
