LINGGA PIKIRAN RAKYAT - Pernahkah Anda mendengar seni Barodat? Seni budaya religi ini berasal dari Kabupaten Lingga dan sekitarnya, dan menawarkan pengalaman religi yang indah sekaligus sarat makna.
Barodat atau Hadrah adalah seni melantunkan syair-syair berbahasa Arab yang berisi zikir dan selawat kepada Nabi Muhammad SAW. Syair-syair ini diiringi dengan pukulan rebana yang merdu dan bergemerincing, menciptakan suasana hening nan syahdu.
Akar Tradisi yang Dalam:
- Kitab Diwan Hadra menjadi sumber syair-syair Barodat yang penuh pujian dan penghormatan kepada Rasulullah.
- Seni Barodat berkembang sebagai media syiar dan dakwah Islam di Lingga.
- Sejak zaman Kerajaan Lingga-Riau, rebana sudah menjadi bagian dari budaya istana, mengiringi arak-arakan pengantin raja.
Barodat dalam Kehidupan Masyarakat Lingga:
- Barodat ditampilkan dalam dua bentuk:
- Mengiringi arak-arakan adat dan acara keagamaan (arak-arakan pengantin, Nuzul Al-Quran, peringatan Maulid Nabi, dan lain-lain)
- Pertunjukan tari dalam acara tertentu (pesta adat, acara pemerintah, pertunjukan seni)
Baca Juga: Asal Nama Pulau Kelombok di Lingga: Cerita Masa Lalu dan Tanaman Cabe
Fungsi Barodat:
- Lebih dari sekadar hiburan, Barodat memiliki fungsi sebagai:
- Penghormatan kepada para tamu dan rombongan
- Pengingat nilai-nilai Islam
- Media dakwah yang syahdu
- Ekspresi rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW dan bentuk kedekatan kepada Allah SWT
Warisan Budaya yang Tetap Lestari:
Barodat tak lekang oleh waktu. Seni ini terus dipelihara dan ditampilkan dalam berbagai acara di Lingga. Dengan dentuman rebana yang berpadu dengan syair-syair pujian, Barodat menawarkan pengalaman religi yang unik dan membangkitkan semangat keimanan.